5 KEUNTUNGAN ORANG BERBADAN KECIL


Cewek mana yang ga ingin punya body KUTILANG alias Kurus, Tinggi, Langsing kayak model-model di catwalk?? Pasti hampir semua cewek ngiler pengen punya body seperti itu. Well, apa mau dikata jika nasib berkata lain. Sedikit info, hanya 1 banding 7 wanita saja di dunia ini yang memiliki tubuh KUTILANG. *Akhirnya bisa bernapas lega*


Gue adalah salah satu dari wanita-wanita yang ga berbody KUTILANG. Sebagai gambaran tinggi badan gue hanya 155 cm dan berat badan gw 50 KG. Tubuh gue pendek, menjurus ke arah gendut. Waktu SD body gue termasuk tinggi di banding temen-temen sebaya gue, makanya waktu SD sempet bercita-cita ingin jadi Foto model.

Tapi beranjak gede, gue merasa tinggi badan gue kok ga nambah-nambah ya, malah bertambah lebar ke kiri dan kekanan dan berubah menjadi gelembung-gelembung lemak. Terpaksa cita-cita jadi foto model gue kubur dalem-dalem dan buang ke tong sampah. 

Beranjak gede, gue baru menyadari ternyata jadi orang berbadan kecil itu enak dan punya banyak keuntungan. Ga percaya?  Dibawah ini gue paparin keuntungan punya badan kecil berdasarkan hasil pengamatan gue dan cerita pengalaman temen-temen gue yang senasib.
1.       Orang berbadan kecil punya wajah cenderung awet muda dan ga sesuai dengan umurnya

Coba perhatikan, rata-rata orang yang berbadan kecil  punya muka yang lebih muda daripada umurnya.  Waktu gue SMP, gue di kira anak SD. Waktu gue SMA, dikira anak SMP dan sekarang waktu gue kuliah, gue dikira anak SMA. Bahkan yang buat gue amazing adalah gue bisa masuk ke Kidzania dan bebas main di sana waktu umur gue 20 tahun.  Lucunya si mba atau mas penjaganya mengira umur gue masih 16 tahun.
 
2.       Bisa dapat harga lebih murah

Karena punya muka yang kayak anak  SMA, kalo naik angkot gue suka ngaku-ngaku jadi anak sekolahan dan pastinya ongkos akan menjadi murah.
Begitu juga kalau gue naik ojek, gue akan tawar sambil bilang “Bang, jangan mahal-mahal atuh sama anak sekolah.” Dan si abang ojek pasti akan menurunkan harga ojeknya.
Cerita temen gue lebih kocak lagi. Dia salah satu temen gue yang juga berbadan kecil. Umurnya 20 tahun. Suatu hari motornya bocor dijalan, padahal dia cuma bawa duit 10 ribu di kantong dan gaada atm di sekitarnya. Dia segera menambal ban ke tukang tambel dan si abang tambel ban membuka harga 20 ribu.
Dengan muka memelas dan ngaku-ngaku sebagai anak SMP, dia minta harganya dimurahin jadi 10 ribu. Dan viola….si abang tambel ban setuju dengan harga segitu. Bahkan selesai nambel, si abang dengan baiknya nunjukin arah jalan ke rumah temen gue itu, mungkin takut si “anak SMP” ini nyasar.

3.       Bisa jalan lebih cepat di kerumuman orang banyak

Punya badan kecil itu bisa menghemat space tempat kalo kita sedang ada di kerumunan orang banyak.  Waktu naik angkot yang hampir penuh, si orang kecil dengan mudahnya nyempil diantara orang-orang untuk mendapatkan tempat duduk. Selain itu si orang kecil bisa dengan mudah nyempil  diantara berjubel orang. Contoh nyata nya waktu gue mau naik lift yang penuh, gue selalu sukses nyempil di antara orang-orang itu dan pastinya bunyi lift kepenuhan tidak akan terdengar. Begitu juga waktu mau naik Trans Jakarta atau Kereta api yang super  rame, gue selalu nyempil dan kebagian tempat ditengah-tengah bus.
  
Orang yang berbadan kecil juga cenderung tangkas dan geraknya gesit (yaialah, orang badannya ringan) Jadi ketika ada di dalam kerumuman dia bisa dengan gampang meliuk-liukkan badannya ke kanan dan ke kiri untuk menerobos kerumuman itu.

Contoh nyata lagi waktu gue SMP, tempat memesan makanan prasmanan di kantin cuma ada satu. Alhasil waktu istirahat semua murid-murid musti desek-desekan buat mesen makanan. Tiap orang bisa memakan waktu  5-10 menit buat menerobos kerumuman.  Dengan jurus nyempil kayak upil itu, gue hanya butuh waktu kurang dari 5 menit untuk memesan makanan.

4.       Gampang mencari barang-barang sandang semacam baju, celana, sepatu dll

Buat para wanita, berpakaian modis itu adalah peraturan tak tertulis yang harus dilakukan.  Untungnya Jakarta punya banyak mal yang menjual segala kebutuhan sandang wanita. Sayangnya hampir semua baju atau celana yang dibuat berukuran sama, dengan ukuran S atau M. Terkadang untuk cewek yang berbadan tinggi menjulang, mereka agak kesulitan untuk mencari baju berbahan kaos, karena baju kaos itu ukurannya  pendek sehingga akan menggantung jika dipakai oleh cewek berbadan tinggi. Begitu juga untuk ukuran sepatu. Rata-rata cewek tinggi menjulang memiliki kaki yang besar dengan ukuran sepatu 39 keatas. Padahal ukuran sepatu yang ada di pasaran 36-38.

Kesulitan itu tidak berlaku untuk para orang kecil. Mereka dengan mudahnya memilih baju atau sepatu. Tinggal tunjuk, coba dan bungkus deh (udh kayak di warteg aja) jika bosan dengan model baju-baju yang seumuran, para orang kecil ini bisa mencoba model baju yang dibawah umur mereka.
Waktu gue masih SMP, gue sering beli baju anak-anak. Waktu SMA gue suka beli celana panjang anak-anak soalnya ukuran panjang kakinya, pas dengan panjang kaki gue. Kalau celana panjang orang dewasa yang pas dengan ukuran kaki gue adalah celana 7/8.

5.       Mendapat perhatian lebih dari orang sekitar
Entah gimana ceritanya, rata-rata orang berbadan kecil itu punya sikap cenderung ke kanak-kanakkan dibanding temen-temen seumurannya. Mungkin karena mukanya yang terlihat kayak anak kecil jadi orang-orang sekitar suka memperlakukan mereka tidak sesuai umur. Hal ini menyebabkan sikap para orang kecil ini cenderung bersikap seperti bocah.
Enaknya jadi orang kecil adalah jika berbuat salah, orang sekitar cenderung memaklumi kesalahan karena menganggap orang kecil ini ‘anak bawang’ dan biasanya para orang kecil ini mendapatkan perhatian lebih dibanding lainnya.
Waktu SMA gue sering dianggep Ade dan diperlakukan seperti bocah sama Kakak senior kelas 2 atau 3. Jika gue pergi bersama mereka, mereka akan sedikit over protected ke gue, takut gue ngilang atau nyasar katanya. Padahal sama temen-temen gue yang lain yang satu angkatan sama gue, diperlakuan biasa saja oleh kakak kelas. Malahan Kaka kelas memperlakukan temen-temen gue sebagai teman seumuran.
Beranjak gede, keuntungan yang satu ini bisa menjadi positif, bisa juga menjadi negative. So, gue harus pintar-pintar bertingkah laku dan menggunakan keuntungan ini di waktu yang tepat.

So, buat kalian semua yang punya badan kecil dan pendek, berbahagialah and tersenyumlah. Banyak keuntungan dan hal-hal positif yang bisa kalian dapetin dengan tubuh kalian itu. Daripada sibuk meratapi  keinginan yang ga kesampean gara-gara kepentok body, mendingan sibuk mikirin keuntungan dari badan kecil.
Buat yang mikir jadi orang kecil itu tidak ada untungnya, coba berfikir ulang. Yakinkah dengan pemikiran itu? gue malah merasa jadi orang kecil itu lebih banyak untungnya selama kita bisa menerimanya dengan senang hati.
Sebagai penutup, gue teringat nasehat bijak bokap gue "Yang bisa membuat orang sukses  itu bukan tampilan fisik, tetapi skill yang dimiliki."
                                                          
                                           Gue bersama teman-teman seangkatan di UMN

Komentar

Postingan Populer