Artikel Terakhirku di TAMU
TRACY HERMANSYAH
CREATIVE, TALK ACTIVE AND ATTRACTIVE STORY TELLER
“Once
upon a time, there was a little girl who lived in a village near the
forest. Whenever she went out, the little girl wore a red riding cloak,
so everyone in the village called her Little Red Riding Hood.
One morning, Little Red Riding
Hood asked her mother if she could go to visit her grandmother as it had been
awhile since they'd seen each other.”
Sobat Tamu, kalian pasti pernah
dengerkan cuplikan cerita itu? Mama atau Papa
kalian pasti pernah
mendongengkannya pada kalian waktu kalian kecilkan?
Yups, Itu adalah sepenggal fairly tale
dari negri Prancis yang sangat terkenal. Fairly tale itu berjudul
Gadis berkerudung merah.
Fairly tale yang pertama
kali dipopulerkan oleh Charles
Perrault
itu pernah dibawakan oleh salah
seorang
story teller yang handal, yang udah sering memenangkan perlombaan Story telling yang bernama Tracy
Annabella Hermansyah.
Buat yang belum tau apa itu story teller,elo semua wajib kenalan sama cewe cantik bertubuh tinggi kurus yang biasa dipanggil Tracy.
Doi jago banget story telling dan dari kecil doi udah langganan juara di lomba story telling.
Salah satunya, pas masih duduk di bangku SD, doi pernah menyabet
juara 1 lomba story telling setingkat
Jabodetabek.
Story teller
adalah seseorang yang pandai menceritakan sebuah cerita di depan banyak orang.
Cerita itu bisa berupa dongeng, cerpen, atau pengalaman pribadi. Story teller ga hanya bercerita di depan
anak-anak, tapi juga di depan orang dewasa. Menjadi
seorang story teller itu ga segampang
yang kita kira loh. Mereka ga cuma sekedar bercerita.
Tapi juga harus bisa menghibur dan membuat penonton tertawa.
Gimana tuh caranya Tracy supaya orang ga bosen denger cerita kita?
“Seorang story teller itu ga boleh kaku dan
monoton cara ngomongnya. Pas lagi cerita musti ada intornasinya. Terus harus
pinter akting dan ngatur mimik muka biar lucu dan penonton bisa ketawa,” repet
gadis cantik penyuka warna pink itu.
Ga hanya mengandalkan mimik muka dan intornasi
suara,seorang story teller harus bisa menarik perhatian penonoton. Supaya mata
penonton tetap apda sang pencerita, seorang story
teller harus sering-sering menatap dan menjaga kontak mata dengan penonton.
Tracy lalu membongkar trik agar kita ga grogi saat melakukan kontak mata dengan
penonton.
“Kadang
kalau aku grogi, aku ga bakal natap mata orang, tapi aku bakal natap dahi
orang. Dengan begitu grogi berkurang dan penonton merasa tetap di tatap
matanya. Padahal sih sebenernya aku ga natap mereka” ujar Tracy.
Wah, oke juga tuh triknya.
Boleh banget buat ditiru nih sobat TAMU!
Kreatif dimana-mana
Cewe berlesung pipi yang
bercita-cita jadi dokter hewan ini membagi pengalaman serunya saat mengikuti perlombaan. Di dalam lomba story telling, biasanya dibagi ke dalam
tiga babak. Yang pertama adalah babak penyisihan, dilanjutkan dengan babak
kualifikasi dan terakhir babak final.
Di babak penyisihan semua
peserta diberi sebuah materi cerita dari panitia. Lalu mereka diwajibkan untuk
menceritakan ulang cerita tersebut dengan durasi tiga sampai sepuluh
menit.setelah semua peserta selesai tampil, akan diumumkan beberapa peserta
yang lolos ke babak kualifikasi.
Masuk ke babak kualifikasi,
panitia tidak memberi materi cerita tetapi hanya memberi tema dan batasan durasi cerita. Peserta diminta
mencari sendiri ceritanya atau bahkan membuat sebuah cerita baru yang sesuai
dengan tema. Buat menunjang jalannya cerita, peserta boleh ngebawa properti
atau berdandan semaksimal mungkin yang sesuai sama jalan ceritanya. Kebayangkan
sob gimana ribetnya persiapan para peserta.
Dari babak kulifikasi
disaringlah 3 -5 orang untuk diadu lagi dibabak final. Biasanya babak ini
disebut babak improve to. Peserta ga
dikasih tau tema ceritanya ataupun kisi-kisi cerita. Mereka akan dipanggil satu
persatu ke ruangan lomba. Di ruangan itu udah disedian property dari para
panitia. Lalu peserta diminta membuat sebuah cerita menggunakan semua property tersebut. Peserta Cuma dikasih
waktu yang sangat singkat untuk mikirin ide cerita.
“Di
babak improve to ini, kreatifitas dan spontanitas peserta bener-bener diuji.
Kita musti berfikir cepet untuk ngebuat alur cerita dan konsep story tellingnya,” repet siswa kelas
internasional SMAN 70 ini. “Semua mimik dan intornasi suara bener-bener refleks
dari diri kita. Karna kita ga dikasih waktu buat latihan. Jadi bener-bener
ngandelin pengalaman story telling
sebelumnya aja.”
Sepatu copot ditengah panggung
Ide-ide cerita yang oke
biasanya doi dapet dari dongeng-dongeng masa kecil atau kadang dari pengalaman
pribadi. Untuk memperkaya jalan cerita, Tracy rajin baca buku dongeng anak-anak
dan baca novel-novel teenlite. Doi
paling suka ngebaca cerita karangan Hans Christian Anderson.
Sekedar info, Hans Christian
Andreson adalah salah satu pembuat cerita atau dongeng yang sangat terkenal.
Beliau lahir di Jerman pada tahun 1800 dan telah membuat ratusan cerita yang
kebanyakan untuk anak-anak. Salah satu cerita beliau yang terkenal adalah Itik
buruk rupa yang katanya terinspirasi dari pengalaman hidupnya.
Biar bisa memperdalam
karakter tiap tokoh, Tracy suka memperhatikan tingkah laku orang-orang sekitar
misalnya anak-anak TK atau perhatiin acting para aktro dan aktris di pementasan
teater.
“Story teller
itu ga sekedar menceritakan kembali sebuah cerita, tapi merkea harus
menghidupkan juga
tokoh-tokoh di dalam cerita. Setiap tokoh punya karakter dan
gerakannya sendiri. Kalau aku lagi
memerankan tokoh ibu, tingkahku bakal beda.
Bakal lebih tenang ,berwibawa dan keibuan. Begitu juga
kalo lagi meranin
nenk-nenek. Aku bakal jalan dan bicara lebih lambat. Kalo perlu bongkokin
badan, “
ujar dara kelahiran 19 November 1996 ini.
Selama bertahun-tahun ikut
lomba ada satu pengalaman unik yang tak terlupakan buat Tracy. Ceritanya begini
sobat Tamu, pernah pas disalah satu lomba sepatu yang doi pake copot. Padahal
doi masih di atas panggung dan alur cerita belum selesai. Hebatnya doi ga
langsung panik dan tegang tapi dengan santainya melanjutkan alur cerita sampe
selese dan baru ambil sepatunya setelah cerita berakhir.
“Waktu itu aku lagi asyik bercerita. Mungkin karena
terlalu bersemangat, sepatuku copot satu.
Untung alur ceritanya udah mau
selese. Buru-buru aku selesein dan abis itu langsung ambil
sepatunya. Jurinya
kayaknya ga nyadar sepatuku copot,” ujar Tracy sambil tertawa lebar.
Hebat pake banget deh
kamu!!!
Ke depannya Tracy masih akan
terus mengembangkan skill story tellingnya
dan bakal rajin mengikuti perlombaan. Doi bilang dengan menjadi Story teller, kemampuan berbahasa
Inggris doi jadi meningkat. Mau ga mau saat ikut lomba, doi harus berlatih
melafalkan dan menghafalkan cerita dalam bahasa Inggris. Hal inilah yang
membuat doi jadi gape bercas cis cus ria pake bahasa Inggris.
Komentar