Unlimited Dream to be a Winner


Foto saat terpilih menjadi juara harapan None 
Mendapat gelar seorang putri atau model dalam sebuah ajang pemilihan putri-putrian adalah impianku sedari kecil. Tentu sangat menarik dan bergengsi bisa menjadi duta dan bertemu dengna orang penting. Namun perlahan impian itu luntur dan sirna dikarenakan kondisi fisikku yang tidak memungkinkan. Aku seorang gadis bertubuh pendek dan sintal serta berwajah pas-pasan tidak mungkin bisa mendapatkan gelar itu.
Hidup memang tidak selalu kaku, seperti rumus matematika. Impian yang disertai dengan usaha dan doa kelak akan tercapai.
Moment pencapaian itu terjadi ketika aku duduk di bangku SMA kelas satu. Saat itu, Guru BP ku menawarkan perlombaan Abang None Buku Jakarta. Sebuah kompetisi yang diadakan oleh pemerintah DKI Jakarta untuk mencari duta membaca. Saat mendengar tawaran itu aku segera menolak karena yakin aku tidak akan lolos dengan persyaratan fisik. Sebelumnya aku telah berkali-kali mencoba mengikuti lomba serupa dan sudah pasti aku tidak lolos akibat ketidaksesuaian fisik.

Namun sang guru meyakinkanku bahwa lomba ini lebih menekankan pada intelektual peserta dibandingkan penampilan fisik semata.


Dengan berbekal semangat dari sang guru, aku kembali menata impianku yang telah terkubur. Aku kerjakan semua persyaratan lomba dengan sebaik-baiknya. Tiap malam, mati-matian aku belajar bahasa Inggris dan berlatih kepercayaan diri berpublic speaking di depan cermin. Di sela-sela kegiatan sekolah, aku sempatkan membaca buku-buku pengetahuan dan etika bersikap serta menonton isu-isu yang sedang hangat diberitakan.

Saat masa karantina pun, aku mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Sampai sering komat-kamit dimana-mana untuk mempersiapkan bahan presentasi. Aku tak gentar melihat peserta lain yang lebih cantik dan pintar dariku. Dalam pikiranku yang terpenting adalah lakukan yang terbaik terlebih dahulu, dan sukses akan datang menghampiri kita. Tak lupa aku juga berdoa kepada Tuhan agar diberi kepercayaan diri dan semangat dalam berkompetisi.

Tak disangka aku bisa mendapatkan juara harapan. Aku cukup puas walau tidak mendapat juara pertama dan jabatan Abang dan None Buku Jakarta. Juara pertama bukan tujuan utama aku ikut kompetisi ini, namun aku ingin membuktikan kepada diriku sendiri dan kepada orang lain bahwa selama kita berusaha dan berdoa, mimpi bisa kita raih.

Jangan biarkan kekurangan fisik menjadi hambatan kita untuk meraih impian malah kita harus bisa membuat kekurangan itu menjadi kelebihan diri kita.
Saat pemberian tongkat kekuasaan ke Abnon Buku Jakarta 2007
Dan benar saja, sesudah pemilihan itu panitia pelaksana lebih sering mengajakku untuk menjalankan tugas sebagai duta baca dibandingkan juara pertama. Aku bisa bertemu dengan banyak orang-orang penting dan mensharingkan ilmu kepada mereka. Selain itu aku berhasil mengajak mereka untuk rajin membaca. Perlahan aku mulai bisa berdamai dengan kekurangan diriku dan pada akhirnya malah menyukai tubuh sintal pendekku ini.

KEEP DREAMING, KEEP ACTION
Bersama Yessy Gusman

Bersama Nilam Zubir saat karnaval kebudayaan DKI Jakarta

Komentar

Immanuel Bayu mengatakan…
blog lo berwarna banget ya vik hihi..
Patricia Vicka mengatakan…
Iya yu..seperti hidup gue yang berwarna juga..hihihi..eh bloglu apa alamatnya?kapan2 gw mampir kesana

Postingan Populer